Keteladanan Utsman Bin Affan – Dalam sejarah Islam, terdapat banyak sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang menjadi teladan bagi umat manusia. Di antara mereka, Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu menempati posisi istimewa sebagai sahabat yang dikenal akan kelembutan hati, kesabaran, dan pengorbanannya yang luar biasa untuk Islam. Keteladanan Utsman bin Affan tak lekang oleh waktu, menjadi inspirasi bagi umat Islam lintas generasi.
Utsman bin Affan adalah khalifah ketiga setelah wafatnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Ia adalah menantu Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, menikahi dua putri beliau, Ruqayyah dan setelahnya Ummu Kultsum. Karena itu pula ia dijuluki “Dzun Nurain” (pemilik dua cahaya). Selain itu, Utsman juga dikenal sebagai salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga.
Dalam kepemimpinannya, Utsman bin Affan berhasil memperluas wilayah kekuasaan Islam, meningkatkan kesejahteraan umat, dan menjaga stabilitas pemerintahan. Namun lebih dari itu, warisan keteladanan yang ditinggalkannya jauh lebih abadi daripada kejayaan duniawi yang pernah dicapainya.
1. Dermawan Tanpa Batas: Keteladanan Utsman bin Affan dalam Harta

Salah satu aspek keteladanan Utsman bin Affan yang paling menonjol adalah sifat dermawannya. Ketika umat Islam mengalami kekurangan air di Madinah, Utsman membeli sumur Raumah dari seorang Yahudi seharga 20.000 dirham dan mewakafkannya untuk umat. Air dari sumur tersebut bisa diminum secara gratis oleh kaum Muslimin.
Tidak hanya itu, saat kaum Muslimin bersiap menghadapi perang Tabuk, Utsman bin Affan menyumbangkan 950 ekor unta lengkap dengan perbekalan, serta 50 ekor kuda. Kedermawanan Utsman bukan sekadar soal harta, tetapi mencerminkan kedalaman iman dan keyakinan pada balasan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ia memberi tanpa mengharap balasan dunia, semata-mata untuk keridhaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan keberlangsungan dakwah Islam.
Hingga kini, keteladanan Utsman bin Affan dalam menggunakan kekayaan untuk kepentingan umat menjadi inspirasi bagi banyak filantropi Muslim. Ia menunjukkan bahwa kekayaan bisa menjadi alat untuk meraih surga, bukan sebaliknya.
Baca Juga: Cara Meningkatkan EQ Anak yang Perlu Dilakukan
2. Keteladanan Utsman bin Affan dalam Memelihara Al-Qur’an

Utsman bin Affan juga dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai Al-Qur’an. Ketika Islam telah menyebar ke berbagai wilayah dan muncul perbedaan dalam bacaan Al-Qur’an, Utsman mengambil inisiatif penting: membakukan mushaf Al-Qur’an. Ia membentuk tim penyalin yang dipimpin oleh Zaid bin Tsabit untuk menyalin Al-Qur’an sesuai dengan dialek Quraisy, dialek Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Inisiatif ini menghindarkan umat Islam dari perpecahan dalam membaca Al-Qur’an. Mushaf Utsmani kemudian disebarkan ke berbagai wilayah kekuasaan Islam. Sampai saat ini, mushaf yang kita baca merujuk pada versi yang dibakukan oleh Utsman bin Affan.
Keteladanan Utsman bin Affan dalam menjaga kemurnian wahyu Allah Subhanahu Wa Ta’ala sangat luar biasa. Ia tak hanya membela Islam dengan harta dan tenaga, tetapi juga menjaga kalamullah agar tetap asli, utuh, dan tidak diperselisihkan. Tindakan ini membuktikan betapa besar peran Utsman dalam pelestarian Islam secara tekstual dan spiritual.
Baca Juga: Contoh Pembiasaan di Sekolah yang Membangun Karakter Siswa
3. Kepemimpinan yang Lembut dan Sabar
Sebagai khalifah selama 12 tahun, Utsman bin Affan menghadapi berbagai tantangan politik, termasuk pemberontakan dari pihak-pihak yang tidak puas dengan pemerintahannya. Namun, meskipun difitnah, dilecehkan, bahkan diancam, ia memilih untuk tidak menggunakan kekerasan dan tetap memegang prinsip kedamaian.
Pada masa-masa akhir hidupnya, Utsman dikepung di rumahnya oleh kelompok pemberontak. Meski para sahabat dan loyalisnya ingin membela dan berperang, Utsman melarangnya. Ia tak ingin pertumpahan darah terjadi di Madinah. Ia lebih memilih untuk mati syahid demi menjaga persatuan umat Islam.
Keteladanan Utsman bin Affan dalam menghadapi tekanan politik dengan kesabaran yang luar biasa menunjukkan kualitas akhlak dan iman yang tinggi. Ia lebih mengutamakan keselamatan umat daripada keselamatan dirinya sendiri.
Utsman adalah contoh bahwa seorang pemimpin tidak harus keras dan otoriter. Justru dengan kelembutan, hikmah, dan kebijaksanaan, ia dapat meraih cinta dan hormat dari umatnya.
4. Keteladanan Utsman bin Affan dalam Ibadah dan Akhlak Sehari-hari
Selain dalam hal kepemimpinan dan sosial, keteladanan Utsman bin Affan juga tampak dalam ibadah hariannya. Ia dikenal sebagai pribadi yang rajin berpuasa sunnah, menghidupkan malam dengan shalat, serta memperbanyak tilawah Al-Qur’an.
Dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa Utsman bin Affan mampu mengkhatamkan Al-Qur’an dalam satu rakaat shalat malam. Ini menunjukkan betapa cintanya beliau pada kalamullah dan betapa kuatnya hubungan spiritualnya dengan Allah SWT.
Utsman juga dikenal sebagai orang yang sangat menjaga lisannya, rendah hati, dan tidak suka membalas keburukan dengan keburukan. Ketika dihina atau difitnah, ia lebih memilih diam dan bersabar, mengandalkan keadilan Allah SWT sebagai penolongnya.
Akhlak luhur seperti ini sangat jarang ditemukan, apalagi pada pemimpin dengan kekuasaan luas. Keteladanan Utsman bin Affan dalam menjaga akhlak mulia menjadi pelajaran penting bagi generasi hari ini bahwa kekuasaan seharusnya membuat seseorang semakin rendah hati, bukan sebaliknya.
Baca Juga: Ghuluw Adalah – Pengertian, Sebab & Contohnya
Warisan Keteladanan yang Harus Ditanamkan Sejak Dini
Apa yang diwariskan oleh Utsman bin Affan bukan hanya sejarah kepemimpinan atau kejayaan umat Islam, tetapi juga nilai-nilai keteladanan yang wajib ditanamkan kepada generasi muda. Dalam dunia yang penuh tantangan moral seperti sekarang, kita sangat membutuhkan figur-figur yang menjadikan sahabat Nabi sebagai panutan.
Keteladanan Utsman bin Affan mencakup aspek spiritual, sosial, politik, dan moral. Ia bukan hanya sosok dermawan dan ahli ibadah, tetapi juga pemimpin yang adil, sabar, dan bertanggung jawab. Karakter seperti inilah yang harus kita perkenalkan kepada anak-anak sejak usia dini.
Anak-anak yang dibesarkan dengan teladan para sahabat akan tumbuh menjadi pribadi yang bertakwa, berjiwa sosial tinggi, serta mampu memimpin dengan amanah dan kasih sayang. Oleh karena itu, pendidikan berbasis nilai Islam sangatlah penting.
Yuk Ajak Si Kecil Meneladani Sahabat Nabi di Sekolah Islam Fitrah Tunas Bangsa

Bila Anda ingin anak-anak tumbuh mengenal tokoh-tokoh hebat dalam Islam, seperti Utsman bin Affan, maka penting memilih lingkungan pendidikan yang tepat. Sekolah Islam Fitrah Tunas Bangsa hadir sebagai solusi pendidikan Islami yang mengintegrasikan ilmu dunia dan akhirat.
Di Sekolah Islam Fitrah Tunas Bangsa, anak-anak tidak hanya belajar membaca dan menulis, tapi juga diajarkan akhlak mulia, keteladanan sahabat Nabi, serta pentingnya beribadah dan berkontribusi untuk umat. Dengan kurikulum Islami yang holistik, sekolah ini membentuk generasi berakhlak, cerdas, dan bertakwa.
Apakah anda sedang mencari tempat terbaik untuk pendidikan anak di tingkat Kelompok Bermain (KB), TK, maupun SD? Sekolah Islam Fitrah Tunas Bangsa adalah pilihan tepat bagi Anda yang menginginkan masa depan anak yang cerah di dunia dan akhirat.
Yuk, daftarkan putra-putri anda sekarang juga! Biarkan mereka tumbuh dengan semangat sahabat-sahabat Nabi, meneladani akhlak mulia, dan menjadi penerus peradaban Islam yang gemilang, seperti keteladanan Utsman bin Affan yang selalu hidup dalam sejarah.
Baca Juga: Kisah Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Edisi Khalifah Utsman Bin Affan.