Ini Dia Adab-adab Menuntut Ilmu dalam Islam

Adab-adab Menuntut Ilmu dalam Islam – Menuntut ilmu dalam Islam bukan hanya sebuah aktivitas intelektual, melainkan juga ibadah yang memiliki kedudukan sangat tinggi. Ilmu yang bermanfaat akan mengangkat derajat seseorang disisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan menjadi cahaya yang menerangi jalan kehidupannya. Namun, untuk mendapatkan keberkahan dari ilmu, seorang penuntut ilmu tidak cukup hanya dengan belajar, membaca, atau mendengar. Ia juga harus memperhatikan adab-adab menuntut ilmu dalam Islam.

Adab adalah tata krama, sikap, dan akhlak yang menyertai seseorang ketika menuntut ilmu. Dengan adab, ilmu yang dipelajari akan lebih mudah masuk ke dalam hati, diamalkan, serta memberi manfaat yang luas. Sebaliknya, tanpa adab, ilmu justru bisa menjadi sumber kesombongan atau bahkan tidak membawa manfaat sama sekali.

Dalam sejarah Islam, para ulama besar seperti Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Al-Ghazali selalu menekankan pentingnya adab. Bahkan, banyak dari mereka yang mengajarkan adab terlebih dahulu sebelum mengajarkan ilmu. Hal ini menunjukkan bahwa adab-adab menuntut ilmu dalam Islam merupakan pondasi yang tidak boleh diabaikan.

Adab-adab Menuntut Ilmu dalam Islam
Foto: freepik / freepik.com

A. Keutamaan Menuntut Ilmu dengan Adab

Menuntut ilmu dengan adab ibarat menanam pohon di tanah yang subur. Ilmu akan bersemi, tumbuh, dan menghasilkan buah yang manis. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim, laki-laki maupun perempuan. Namun, kewajiban ini juga harus dibarengi dengan sikap yang benar agar tidak melenceng dari tujuan hakiki ilmu, yaitu mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Adab-adab menuntut ilmu dalam Islam juga membuat hubungan antara guru dan murid menjadi harmonis. Seorang murid yang beradab akan mudah mendapat keberkahan doa dan ridha gurunya. Bahkan dalam tradisi para ulama terdahulu, doa guru adalah salah satu kunci keberhasilan seorang penuntut ilmu.

Selain itu, adab membuat seorang penuntut ilmu lebih rendah hati, tidak mudah merasa puas, dan senantiasa menghormati sumber-sumber pengetahuan. Dengan adab, ilmu tidak hanya menjadi tumpukan hafalan, melainkan juga cahaya yang menuntun kepada kebenaran.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Daya Ingat Anak dalam Belajar

B. Beberapa Adab Utama dalam Menuntut Ilmu

Para ulama telah merumuskan berbagai adab dalam menuntut ilmu. Setiap adab ini menjadi pedoman agar ilmu yang dipelajari membawa manfaat dunia dan akhirat. Berikut beberapa diantaranya:

  1. Ikhlas karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala
    Menuntut ilmu harus dilandasi niat yang ikhlas, bukan sekadar mencari gelar, popularitas, atau keuntungan duniawi. Ilmu yang dipelajari dengan ikhlas akan lebih mudah dikuasai dan bermanfaat.
  2. Menghormati Guru
    Guru adalah perantara ilmu. Menghormati guru termasuk bagian dari adab-adab menuntut ilmu dalam Islam. Seorang murid tidak boleh meremehkan atau menyepelekan gurunya, meskipun gurunya lebih muda atau terlihat sederhana.
  3. Rendah Hati dan Tidak Sombong
    Semakin tinggi ilmu seseorang, seharusnya semakin rendah hati dirinya. Kesombongan adalah penghalang terbesar dalam menerima kebenaran.
  4. Bersungguh-sungguh dalam Belajar
    Menuntut ilmu membutuhkan kesabaran dan kerja keras. Tidak ada ilmu yang bisa dikuasai dengan instan.
  5. Mengamalkan Ilmu yang Didapat
    Ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah. Salah satu bentuk adab adalah berusaha mengamalkan ilmu agar memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

C. Pentingnya Menjaga Adab dalam Kehidupan Modern

Di era modern saat ini, akses ilmu menjadi sangat mudah. Kita bisa belajar dari buku, internet, hingga video daring. Namun, kemudahan ini terkadang membuat sebagian orang lupa akan adab. Mereka lebih mementingkan seberapa cepat bisa menguasai suatu ilmu, tanpa memperhatikan sikap yang seharusnya menyertai.

Padahal, menjaga adab-adab menuntut ilmu dalam Islam tetaplah penting meskipun zaman berubah. Dengan adab, seorang Muslim bisa membedakan mana ilmu yang bermanfaat dan mana yang justru membawa mudarat. Adab juga membantu menjaga hati agar tidak terjebak pada sikap merasa paling tahu.

Bahkan, ketika belajar dari media digital sekalipun, seorang penuntut ilmu harus tetap menghormati sumber ilmu, tidak mengambil konten orang lain tanpa izin, serta selalu mengedepankan sikap jujur. Adab inilah yang akan membuat ilmu yang dipelajari lebih berkah.

D. Adab Menuntut Ilmu terhadap Sesama Murid

Selain kepada guru, adab juga berlaku terhadap sesama penuntut ilmu. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengajarkan agar umat Islam saling menghargai dan tidak merendahkan satu sama lain. Dalam majelis ilmu, seorang murid sebaiknya tidak memotong pembicaraan, tidak menertawakan teman yang bertanya, dan senantiasa menjaga suasana agar kondusif.

Menghargai sesama teman belajar termasuk bagian penting dari adab-adab menuntut ilmu dalam Islam. Dengan menghormati teman, suasana belajar akan lebih nyaman dan setiap orang bisa saling mengambil manfaat. Bahkan, ilmu bisa berkembang lebih cepat ketika ada diskusi sehat yang disertai sikap saling menghormati.

Baca Juga: Cara Menghadapi Ujian Hidup yang Berat Menurut Islam

E. Mengapa Adab Lebih Penting daripada Ilmu?

Ulama besar, Imam Malik rahimahullah, pernah berkata kepada seorang muridnya: “Pelajarilah adab sebelum engkau mempelajari ilmu.” Ucapan ini menegaskan bahwa adab menjadi pondasi utama.

Ilmu yang luas tanpa adab bisa membuat seseorang merasa sombong, meremehkan orang lain, atau bahkan menggunakan ilmunya untuk merugikan. Sebaliknya, orang yang beradab meskipun ilmunya sedikit, tetap bisa memberi manfaat besar karena sikapnya yang baik.

Oleh sebab itu, ketika seorang Muslim belajar, ia harus menyeimbangkan antara memperbanyak ilmu dan memperbaiki adab. Inilah inti dari adab-adab menuntut ilmu dalam Islam yang diwariskan oleh para ulama terdahulu.

F. Adab dalam Mengamalkan Ilmu

Mengamalkan ilmu juga harus disertai etika. Seorang Muslim tidak boleh menggunakan ilmu untuk tujuan yang bertentangan dengan syariat. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang membawa pada kebaikan, menambah rasa takut kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, serta mempererat hubungan dengan sesama manusia.

Misalnya, seseorang yang belajar ilmu agama harus menggunakannya untuk berdakwah dengan cara yang penuh hikmah. Begitu juga dengan ilmu dunia, seperti kedokteran, teknik, atau ekonomi, hendaknya digunakan untuk memberi manfaat kepada masyarakat luas.

Dengan menjaga etika menuntut ilmu dalam Islam, seorang Muslim akan terhindar dari kesalahgunaan ilmu. Sebaliknya, ilmunya akan menjadi jalan kebaikan yang pahalanya terus mengalir hingga akhirat.

Baca Juga: Makna Rukun Iman Kepada Hari Akhir & Contoh Penerapannya

G. Adab Menuntut Ilmu Sejak Usia Dini

Adab sebaiknya diajarkan sejak kecil, bersamaan dengan proses belajar anak. Anak-anak yang dibiasakan beradab ketika belajar akan tumbuh menjadi pribadi yang rendah hati, sopan, dan menghormati ilmu. Mereka akan lebih mudah menerima pelajaran karena hatinya bersih dari kesombongan.

Orang tua berperan penting dalam menanamkan adab ini. Mulai dari mengajarkan anak untuk mengucapkan salam kepada guru, duduk dengan tenang saat belajar, hingga membiasakan mereka berniat ikhlas ketika belajar.

Inilah mengapa pendidikan Islam sejak dini sangat penting. Lembaga pendidikan Islam biasanya menyeimbangkan antara ilmu dan adab. Dengan begitu, anak tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak mulia. Etika menuntut ilmu dalam Islam menjadi pondasi bagi keberhasilan anak dimasa depan.

Menanamkan Adab Sejak Dini di Sekolah Islam

SD Sunnah Jakarta Barat | Pembelajaran di Era Society 5.0 | Alasan Menyekolahkan Anak di Sekolah Islam | Perbedaan SD dan SDIT | Umur Ideal Masuk Sd | perbedaan sd negeri dan swasta
Foto: Website sekolahfinsa.com

Menuntut ilmu dalam Islam adalah perjalanan panjang yang harus ditempuh dengan penuh etika. Tanpa adab, ilmu bisa hilang keberkahannya. Dengan adab, ilmu akan tumbuh subur dan menjadi cahaya kehidupan. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk memahami, mengamalkan, dan mengajarkan adab-adab menuntut ilmu dalam Islam.

Bagi orang tua, salah satu wujud tanggung jawab adalah memberikan pendidikan yang menekankan adab dan ilmu secara seimbang. Salah satu pilihan terbaik adalah menyekolahkan anak di lembaga pendidikan Islam yang memiliki visi membentuk generasi beradab, cerdas, dan berakhlak mulia.

Sekolah Islam Fitrah Tunas Bangsa hadir sebagai lembaga pendidikan yang mendidik anak mulai dari tingkat Kelompok Bermain, TKIT, hingga SDIT. Dengan kurikulum Islami, lingkungan yang kondusif, dan guru-guru yang berkompeten, sekolah ini membantu menanamkan adab sekaligus ilmu sejak dini. Mari wujudkan masa depan anak-anak yang berilmu, berakhlak, dan beradab dengan mempercayakan pendidikan mereka di Sekolah Islam Fitrah Tunas Bangsa.

Baca Juga: 7 Adab Berteman Menurut Islam, Perhatikan Ya!.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *