Cara Meningkatkan Kemampuan Anak dalam Berhitung – Kemampuan menghitung adalah salah satu keterampilan fundamental yang sangat krusial bagi anak-anak usia dini. Pada periode emas pertumbuhan otak anak, yaitu usia 0–6 tahun, stimulasi yang sesuai dapat mendukung anak dalam mengembangkan kecerdasan logika-matematis secara maksimal. Artikel ini akan membahas secara mendalam dan praktis bagaimana cara meningkatkan keterampilan berhitung anak usia dini.

A. Signifikansi Keterampilan Menghitung Sejak Usia Muda
Menghitung bukan sekadar mengingat angka, tetapi juga melatih logika, cara berpikir sistematis, dan kemampuan menyelesaikan masalah. Anak yang telah terbiasa dengan aktivitas berhitung sejak kecil akan lebih siap menjalani pendidikan formal karena memiliki fondasi yang kokoh dalam matematika dan keterampilan kognitif lainnya.
Orang tua dan pengajar memiliki peranan penting dalam mendukung anak dalam mengasah keterampilan berhitung. Lingkungan yang mendukung, cara yang menyenangkan, dan latihan yang konsisten adalah kunci sukses pembelajaran berhitung pada anak usia dini.
Salah satu metode untuk meningkatkan keterampilan menghitung anak usia dini adalah dengan memanfaatkan kegiatan sehari-hari sebagai sarana pembelajaran. Contohnya, saat berbelanja, anak dapat dilibatkan untuk menghitung jumlah sayuran, ketika bermain bisa menghitung benda-benda, dan saat makan bisa diajak membagi porsi.
Baca Juga: Cara Mendidik Anak Sesuai Umur Menurut Islam, Ortu Harus Tahu!
1. Bermain Sambil Belajar: Cara Yang Menarik dan Efektif
Anak-anak pada dasarnya menikmati bermain. Oleh karena itu, salah satu metode paling efektif dalam mengajarkan matematika adalah dengan mengintegrasikan konsep angka ke dalam permainan. Permainan yang mendidik yang melibatkan angka seperti teka-teki angka, ular tangga, blok perhitungan atau kartu angka sangat bermanfaat untuk menanamkan konsep dasar dalam matematika.
Selain permainan tradisional, saat ini terdapat banyak aplikasi digital yang dibuat khusus untuk anak-anak usia dini mempelajari cara berhitung. Akan tetapi, pemakaian gadget sebaiknya tetap diawasi dan dibatasi waktunya agar tidak memberikan dampak buruk terhadap pertumbuhan anak.
Sama pentingnya, meningkatkan keterampilan berhitung anak-anak usia dini juga bisa dilakukan dengan menggunakan lagu-lagu angka. Lagu seperti “Satu-satu aku kasih ibu”, “Sepuluh bebek kecil”, atau lagu counting dalam bahasa Inggris dapat membantu anak memahami angka dan urutan dengan cara yang menyenangkan. Musik terbukti bisa meningkatkan ingatan anak dan menjadikan proses belajar lebih menyenangkan.
2. Pemanfaatan Media Visual dan Nyata
Anak-anak prasekolah biasanya memiliki pola pikir yang konkret. Oleh karena itu, metode pembelajaran menghitung yang paling efektif adalah dengan memanfaatkan objek nyata (konkret) dan visual. Manfaatkan barang-barang di sekitar seperti kancing, batu, permen atau stik es krim sebagai alat bantu untuk memperkenalkan angka dan operasi matematika dasar.
Contoh kegiatan yang dapat dilakukan: ajak anak menghitung total sendok di meja makan, mengelompokkan mainan berdasarkan ukuran atau warna, atau mencocokkan angka dengan jumlah objek. Aktivitas semacam ini tidak hanya mengasyikkan, tetapi juga memperkuat pemahaman anak mengenai konsep angka.
Agar hasil belajar lebih baik, rekam aktivitas anak dalam format gambar atau video. Perlihatkan kepada anak hasil pembelajarannya supaya ia merasa dihargai dan terdorong untuk belajar dengan lebih semangat.
Perlu diingat, cara pengembangan kemampuan berhitung anak prasekolah harus disesuaikan dengan gaya belajar mereka. Ada anak yang lebih cepat memahami melalui visual (gambar), ada yang kinestetik (gerakan dan sentuhan), dan ada yang auditori (suara dan musik). Orang tua harus memahami karakter anak supaya metode yang diambil lebih efisien.
3. Buatlah Kebiasaan yang Konsisten
Cara meningkatkan kemampuan anak usia dini dalam berhitung selanjutnya ialah dengan membuat kebiasaan yang konsisten. Sebab kunci sukses dalam pembelajaran berhitung adalah konsistensi. Ciptakan kebiasaan belajar matematika setiap hari yang menyenangkan. Hanya perlu 15–30 menit setiap hari dalam lingkungan yang menyenangkan. Hindari memaksa anak untuk belajar ketika mereka merasa lelah atau kurang konsentrasi. Pilih waktu yang paling tepat, contohnya pagi hari ketika anak masih bertenaga.
Manfaatkan peluang setiap hari untuk belajar. Ketika merakit mainan, tanyakan berapa jumlahnya. Sewaktu naik tangga, ajaklah anak menghitung jumlah anak tangga. Ketika berbelanja, ajak anak untuk menghitung kembalian atau total barang yang dibeli.
Melalui kebiasaan cara meningkatkan kemampuan anak usia dini dalam berhitung satu ini, anak tidak merasakan sedang “belajar” dalam konteks formal, melainkan melihat berhitung sebagai aktivitas sehari-hari yang menyenangkan.
Selain itu, kemampuan berhitung anak usia dini dapat ditingkatkan juga melalui cerita dongeng. Pilihlah narasi yang melibatkan angka, pengelompokan, atau urutan. Setelah cerita usai, ajukan pertanyaan kepada anak mengenai jumlah karakter, urutan kejadian, atau objek yang muncul dalam cerita. Hal ini akan mendukung pengembangan logika dan imajinasi anak secara bersamaan.
4. Peran Orang Tua dan Pengajar Sangat Penting
Anak-anak kecil sangat memerlukan bimbingan saat belajar. Orang tua dan guru berperan sebagai teladan dalam proses belajar. Apabila orang tua menunjukkan semangat dan kesabaran saat mengajarkan berhitung, anak juga akan meniru sikap itu.
Berikan pujian setiap kali anak memperlihatkan kemajuan, sekalipun itu sangat kecil. Pernyataan sederhana seperti “Luar biasa, kamu mampu menghitung hingga 10!” dapat sangat memotivasi anak.
Lingkungan pendidikan juga memiliki peran yang signifikan. Sekolah yang menggunakan kurikulum berkarakter dan pembelajaran tematik akan menjadikan proses belajar berhitung lebih terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari anak.
Oleh karena itu, meningkatkan keterampilan berhitung anak usia dini akan lebih berhasil jika orang tua memilih sekolah yang sesuai untuk anak. Sekolah yang menggabungkan nilai-nilai agama, karakter dan akademik seperti Sekolah Islam Fitrah Tunas Bangsa adalah pilihan yang sempurna.
5. Jangan Marahi Jika Anak Belum Mampu
Beberapa orang tua kadang merasa cemas jika anak mereka belum mampu berhitung dengan baik. Sebenarnya, setiap anak memiliki laju pembelajaran yang berbeda. Jika anak belum mampu, bukan berarti dia tidak bisa, tetapi hanya memerlukan waktu dan cara yang berbeda.
Jangan mengkritik atau membandingkan anak dengan anak yang lain. Hal ini malah akan membuat anak merasa cemas, tertekan dan kurang percaya diri. Arahkan perhatianmu pada perkembangan, bukan pada kesempurnaan. Dorong anak dengan ungkapan yang positif, seperti “Mari kita coba lagi,” atau “Mama percaya kamu bisa menghitung lebih baik besok.”
Diskusikan dengan pendidik atau pakar perkembangan anak jika anak mengalami kesulitan yang berkelanjutan. Mereka dapat memberikan penilaian dan rekomendasi yang profesional.
Dalam perjalanan itu, terus bersemangat menerapkan metode untuk meningkatkan kemampuan anak usia dini dalam berhitung secara bertahap dan dengan kasih sayang. Dengan metode yang sesuai, anak akan berkembang menjadi individu yang yakin pada diri sendiri, rasional dan antusias dalam belajar.
B. Sekolah merupakan Mitra Terbaik bagi Orang Tua

Mengembangkan keterampilan berhitung pada anak usia dini tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba. Dibutuhkan kesabaran, ketekunan, serta kerja sama antara orang tua dan sekolah. Pendidikan awal merupakan dasar bagi masa depan. Oleh karena itu, pilihlah institusi pendidikan yang tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebaikan, spiritualitas dan karakter.
Salah satu lembaga pendidikan yang mampu mendukung pertumbuhan anak secara menyeluruh adalah Sekolah Islam Fitrah Tunas Bangsa. Di tempat ini, siswa akan didampingi oleh pengajar berpengalaman dengan metode yang menyenangkan dan sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Kurikulum yang menggabungkan nilai-nilai Islam dengan metode pembelajaran yang aktif, kreatif dan penuh kasih.
Sekolah Islam Fitrah Tunas Bangsa mulai menerima pendaftaran untuk tingkat Kelompok Bermain (KB), TKIT dan SDIT. Apabila anda menginginkan anak berkembang menjadi individu yang cerdas, berakhlak baik dan siap menghadapi tantangan di masa depan, jangan hesistasi untuk mendaftarkan anak anda di Fitrah Tunas Bangsa.
Baca Juga: Orang Tua Harus Tahu! Cara Melatih Anak Mengatur Emosi.